
Aku…
Siapa aku?
Aku bukan siapa siapa
Aku sering ditanya berasal dari mana, dan setiap kali itupun aku menjawabnya seperti ini.
Aku lahir di sebuah kota kecil di pulau kalimantan
Aku hanya menumpang lahir dan belajar jalan di sana
Aku bermigrasi bersama orang tuaku ke kota kecil di provinsi paling barat pulau Jawa
Aku tinggal di sana hingga aku menyelesaikan pendidikan sekolah menengahku
Aku kemudian melanjutkan perjalanan hidupku seorang diri ke Yogyakarta
Aku melanjutkan sekolah menegah atasku di kota yang terkenal sebagai kota gudeg itu
Setelah menyelesaikan studi di kota pelajar…
Aku kemudian melanjutkan pengembaraan yang kali ini semakin jauh
Aku pergi ke negara kangguru untuk melanjutkan pendidikan tinggiku
Setelah menetap kurang lebih 4 tahun di sana
Aku mengais rezeki di Ibu Kota Negara Indonesia
Begitulah aku menjawab ketika ada yang menanyakan dari mana aku berasal.
Begitu sulit aku menjawab pertanyaan dari mana aku berasal.
Tapi aku bangga dengan kondisi itu. – ARO
Aku
Siapakah aku?
Orang Indonesia malu malu bertanya tentang agama seseorang, tapi mereka ingin tahu sehingga sering mencari tahu secara diam-diam.
Daripada teman teman bertanya dan mencari melalui orang lain, ada baiknya aku beritahu saja.
Terlahir sebagai seorang Katolik, tidak semerta-merta membuat seseorang menjadi Katolik. Itulah yang aku alami sendiri.
Sehingga, ketika ada yang bertanya, apa agamamu? Aku selalu menjawab, “tidak memiliki agama (atheis) “. Aku pikir ketika itu jawaban itu keren.
Ternyata mencari Tuhan juga sebuah perjalanan sendiri dalam kehidupan aku.
Berbekal kecintaan aku akan membaca, aku mempelajari agama-agama besar yang ada, dan kuambil ajarannya yang menurutku cocok dengan pandangan dan seleraku.
Akhirnya di suatu hari di suatu kejadian, Tuhan “memanggilku” untuk memalingkan kepalaku dan tersungkur dibawah kakiNya.
Belajar untuk mengenalNya, merasakan keberadaanNya, dan mengalami cintaNya.
Singkat cerita, dari begitu banyak ajaran agama yang aku bisa pilih, aku jatuhkan pilihanku mengikuti ajaran Yesus, Putra Allah Yang Tunggal.
Bersatu dengan Gereja yang Ia dirikan sendiri 2000 tahun yang lalu.
Aku memilih dengan sadar untuk menjadi dan menjalani iman Katolik.
Begitulah aku menjawab ketika ada yang bertanya terkait iman dan kepercayaanku.
Menjadi manusia 100% Indonesia dan 100% Katolik
Dengan mencintai diri dan sesama – ARO
Aku
Siapa Aku?
Aku bukan siapa siapa
Pertanyaan berikutnya yang sering orang ingin mencari tahu adalah kamu tuh kerjanya apa?
Aku iso opo ya…
Intinya aku ini tidak pernah mengatakan tidak bisa atau tidak mau kepada pekerjaan yang disodorkan kepadaku. Pada prinsipnya semua hal dapat dipelajari selama aku mau belajar, tidak malu untuk bertanya kepada orang yang lebih tahu, tekun dan tidak gampang menyerah.
Prinsip itulah yang selama ini menjadikan aku sebagai manusia yang bisa dikatakan serba bisa. Tapi kalian tidak bisa membaca kalimat agak sombong itu dengan langsung mengartikannya, aku tuh bisa mengerjakan semua hal, tentu tidak. Akan tetapi kalian bisa mencoba memberikan kepadaku hal yang baru, dan aku pasti mendadak seperti orang yang banyak tahu dalam waktu yang sangat cepat.
Jadi intinya kamu itu itu bisanya apa? Jangan muter muter tidak jelas begitu.
Aku berpengalaman untuk hal hal yang berhubungan dengan mengkonsepkan Strategic Marketing and Business, lalu juga berpengalaman untuk Business Process Improvement and Operational Excellence, lalu kalau sekarang di ide digital dan start up seperti ini, aku sangat berpengalaman mengkonsepkan dan mengimplementasi strategy untuk growth business, user enggagement dan digital marketing.
Trus trus…. itu kan kalau ngomongin kerjaan. Kamu bisa apa lagi?
Aku belajar photography, ada juga pengalaman komersial untuk foto produk, event, dan terakhir aku memutuskan menjadi tukang foto jalanan atau bahasa kerennya street photographer. Maka tidak heran foto foto diblog ini yang bisa kalian nikmati ada hasil karya jepretanku. Tidak terlalu bagus, tapi cukup baik buat konsumsi pribadi. Selamat menikmati karya-karya fotoku di blog ini.
lanjutkan…..